Sabtu, 29 Desember 2012

Pengamatan Sel

I.    PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
       Setiap makhluk hidup terdiri atau memiliki sel. Organisme bersel satu atau organisme uniselular adalah makhluk hidup yang terdiri dari satu sel tunggal. Organisme uniselular dapat berupa koloni maupun hidup secara individual. Yang termasuk organisme bersel satu yaitu amoeba, jamur seperti ragi, bakteri, beberapa jenis Protista dan Cyanobacteria. Organisme uniseluler dianggap lebih primitif daripada Organisme multiselular, karena kompleksitas yang lebih rendah. Organisme bersel tunggal terdiri dari satu sel tunggal, namun tubuh multiseluler terdiri dari banyak sel mengkhususkan diri dalam fungsi-fungsi tertentu bersama-sama. Bersama-sama membuat jaringan, jaringan ini datang bersama untuk membentuk organ dan organ membentuk sistem organ, dan akhirnya, pengelompokan bentuk-bentuk organisme kompleks (Wikipedia,2012)
        Sel merupakan unit terkecil dan fungsional dalam makhluk hidup. Makhluk hidup yang paling sederhana hanya memiliki satu sel, yang membuat seluruh informsai dan proses yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi sel. Sel memiliki dinding luar yang tipis, yang dapat tembus dilalui oleh zat-zat kimia. didalam dinding sel terdapat cairan mirip selai yang disebut sitoplasma, yang memuat struktur-struktur kecil atau organ-organ kecil, biasa juga disebut organel, untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus. Struktur pusat adalah nukleus, yang memuat gen yang menentukan bentuk dan fungsi sel. selebihnya adalah struktur-struktur lain melepaskan energi dari makanan, membuang zat-zat sisa, atau melindungi sel dari serangan organisme lain. (Wikipedia, 2012)
      Cara-cara mengamati sel dengan menggunakan mikroskop monokuler dan binokuler. Pertama dengan menggunakan silet, jarum, atau pinset, mengambil irisan tipis bahan yang akan diamati (epidermis atau irisan melintang bahan). Meletakkan bahan pada kaca objek yang telah ditetesi air ledeng atau metil biru kemudian tutup dengan kaca penutup, setelah itu amati bahan di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10x sampai 40x. (Penuntun praktikum biologi umum, 2012)
       Manfaat dari mempelajari sel adalah kita dapat mengetahui bentuk dan bagian dari sel tumbuhan dan sel hewan. Kita dapat mengetahui fungsi dari bagian-bagian sel tersebut.

1.2 Tujuan
      Agar mahasiswa mengetahui bentuk dan bagian dari sel tumbuhan dan sel hewan.




II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Sel
     Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. (Wikipedia, 2012)

2.2    Bentuk Sel Dan Bagian-Bagian Sel
    Sel pada umumnya berbentuk bulat (kokus), batang (basil), lengkung (vibrio), spiral, kubus, prisma, memanjang, peluru, dll. Bagian-bagian sel tumbuhan dan sel hewan antara lain. (Penuntun Praktikum Biologi Umum, 2012).
     Dinding sel merupakan bagian sel yang terdapat di dalam sel tumbuhan. Dinding sel tumbuhan merupakan matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel tumbuhan. Dinding ini tersusun atas serabut selulosa yang tertanam dalam polisakarida lain serta protein dan berukuran jauh lebih tebal daripada membran plasma, yaitu 0,1 µm hingga beberapa mikrometer. Dinding sel melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah pengisapan air secara berlebihan. (Wikipedia, 2012).
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata 5 µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel eukariota. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada pula yang memiliki banyak nukleus, contohnya sel otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus, contohnya sel darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang. Nukleus berfungsi sebagai pengendali aktivitas di dalam sel, dan mengendalikan proses metabolisme dalam sel. (Wikipedia, 2012).
    Membran sel secara umum tersusun oleh protein dan lipid (lipoprotein). Lipid berupa fosfolipid bilayer dengan gugus fosfat (yang hidrofilik) pada posisi terluar dan lipid (yang bersifat hidrofobik) di bagian dalam. Protein penyusun membran tersebar secara acak di lapisan fosfolipid. Fungsi membran sel adalah sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel. (Indah kurniawati, 2011).
    Ribosom  berupa butiran-butiran nukleoplasma yang tersebar dalam sitoplasma. Ribosom dibedakan menjadi ribosom bebas dan ribosom terikat pada RE (Retikulum Endoplasma). Fungsi ribosom secara umum sebagai menyintesis protein, sedangkan fungsi ribosom bebas menyintesis protein sitoplasmik dan fungsi ribososm terikat menyintesis protein yang masuk ke dalam RE yang kemudian diproses menjadi protein struktural, isalnya protein perifer membran plasma dan enzim. (Indah kurniawati, 2012).
    Retikulum Endoplasma memiliki bentuk berupa tabung dua lapis yang saling berhubungan menutupi sebagian besar sitoplasma, serta berhubungan dengan membran inti. RE dibedakan menjadi RE kasar (ditempeli ribosom) dan RE halus (tidak ditempeli ribosom). Fungsi RE kasar adalah menyintesis protein bersama ribosom dan tranportasi protein ke membran sel atau keluar sel. Sedangkan, RE halus berfungsi menyintesis lipid, metabolisme karbohidrat, menetralkan racun. (Indah kurniawati, 2012).
    Badan golgi memiliki bentuk berupa kantong pipih yang bertumpuk. Badan golgi berfungsi untuk memproses protein dan molekul lain  yang akan di bawa ke membran sel atau keluar sel sehingga banyak terdapat sel-sel sekretor(kelenjar).  (Indah kurniawati, 2012).
    Lisosom memiliki bentuk berupa kantong bulat (vesikel) yang mengandung enzim hidrolitik. Lisosom terbentuk dari pertunasan vesikel badan golgi. Lisosom berfungsi untuk mencerna makromolekul secara intraseluler yang dapat merusak sel-sel asing. (Indah kurniawati, 2012).
    Peroksisom memiliki bentuk berupa kantong bulat yang berisi enzim oksidatif dan katalase. Peroksisom berfungsi untuk mengubah hidrogen peroksida (H²O²) menjadi air (H²O) dan oksigen (O²). (Indah kurniawati, 2012).
    Mitokondria memiliki bentuk bulat panjang dan mempunyai membran rangkap. Mempunyai bagiam-bagian antara lain, membran luar dan membran dalam yang berlekuk-lekuk membentuk krista dan matriks. Funngsi mitokondria sebagai respirasi seluler yang menghasilkan energi berupa ATP.
   Sentriol atau Sentrosom berbentuk seperti bintang dan hanya terdapat pada sel hewan. Sentrosom berfungsi sebagai pembelahan sel (mitosis atau meiosis). (Indah kurniawati, 2012).
    Plastida merupakan organel membran rangkap yang mengandung pigmen. Plastida dibedakan menjadi kloroplas (mengandung klorofil), kromoplas (mengandung karoten), leukoplas (tidak mengandung pigmen). Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Fungsi plastida berupa kloroplas dan kromoplas berfungsi dalam fotosintesis, sedangkan leukoplas berfungsi menyimpan adangan makanan. (Indah kurniawati, 2012).
    Vakuola memiliki bentuk berupa rongga yang dibatasi membran yang disebut tonoplas. Pada sel tumbuhan vakuola berbentuk lebih besar daripada vakuola pada sel hewan. Fungsi vakuola adalah mempertahankan tekanan turgor sel dan menyimpan cadangan makanan serta metabolis sekunder. (Indah kurniawati, 2012).
   Mikrotubulus berbentuk tabung-tabung halus dari protein tubulin. Mikrotubulus berfungsi membentuk rangka sel yang mempertahankan bentuk sel, serta berkaitan dengan pembentukan sentriol, silia, dan flagela. (Indah kurniawati, 2012).
    Mikrofilamen berbentuk seperti mikrotubulus tetapi lebih halus dan tersusun atas protein aktin dan miosin. Mikrofilamen berfungsi untuk pengggerakkan sel. (Indah kurniawati, 2012).

2.3    Perbedaan Sel Tumbuhan Dan Sel Hewan
    Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan antara lain. Sel tumbuhan organel yang dimiliki sel tumbuhan antara lain dinding sel, glioksom, plastida, tonoplast, dan plasmodesmata, ukurannya lebih besar daripada sel hewan, mempunyai bentuk yang tetap, mempunyai vakuola atau rongga sel yang besar, menyimpan cadangan makanan berupa amilum atau zat pati, nukleus lebih kecil dari vakuola, terdapat sitokinensis dan pembentukan dinding sel. (Wikipedia,2012).
     Sedangkan, sel hewan organel yang dimiliki sel hewan antara lain lisosom, sentriol, dan sentrosom, ukuran lebih kecil daripada sel tumbuhan, mempunyai bentuk yang tidak tetap, mempunyai vakuola berukuran kecil, menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak dan glikogen, nukleus lebih besar daripada dinding sel, tidak ada pembentukan dinding sel. (Wikipedia,2012).




III.    BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan waktu
     Praktikum Biologi Umum acara 5 (Pengamatan Sel)  dilaksanakan di Laboratorium Biologi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya. Pada hari Kamis, 1 November 2012 pukul 15.00-16.40 WIB.

3.2  Bahan dan alat
      Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain, bahan ( biru metil, air ledeng, daun videt ungu (Rhoeo discolor), kulit jeruk (Citrus sp), bunga alamanda (Alamanda cartarica), sel mukosa mulut, bawang merah, dan sel gabus singkong). Alat (mikroskop, kaca objek, kaca penutup, jarum, pinset, silet tajam, dan tusuk gigi).

3.3    Cara Kerja
3.3.1 Preparat Segar Sel Tumbuhan
a. Dengan menggunakan jarum, silet tajam atau pinset, mengambil irisan tipis dari bahan tumbuhan (epidermis atau irisan melintang bahan).
b. Meletakkan pada objek yang telah ditetesi air ledeng, usahakan jangan ada gelembung udara.
c. Mengamati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10x, 40x. Mengenali dan menggambar bagian-bagiannya : dinding, sel sitoplasma, nukleus, dan vakuola.

3.3.2 Preparat Segar Sel Hewan
a. Menyediakan kaca objek bersih dengan setetes atau biru metil. Korek perlahan-lahan dengan satu jari yang bersih atau dengan tusuk gigi bagian dalam dari pipi anda.
b. Menyentuhkan sedikit material di ujung jari pada tetesan air di atas objek, kemudian tutup dengan kaca penutup yanng juga sudah bersih.
    (Catatan : cara menutup kaca penutup pada gelas objek sebagai beriut : pertama kaca penutup diletakkan miring pada salah satu ujung kaca objek yang ditahan oleh jarum bertangkai. Kemudian jarum ditarik perlahan-lahan ditarik sehingga kaca penutup turun sampai akhirnya menempel seluruhnya diatas kaca objek. Cara ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gelembung udara pada dan sekitar objek yang akan diamati).
c. Mengamati objek dengan perbesaran 10x. Sel mukosa mulut sangat transparan, gunakan diagran dengan bukaan kecil. Menggambarkan satu sel yang paling bagus untuk diamati, gunakan perbesaran objektif 40x. Mengenali bagian-bagiannya (dinding sel, sitoplasma, nukleus dan vakuola).



IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan
      Terdapat beberapa sel tumbuhan dan sel hewan yang akan diamati dalam praktikum ini antara lain, sel tumbuhan daun videt ungu (Rhoeo discolor), kulit jeruk (Citrus sp), bunga alamanda (Alamanda cartarica), sel mukosa mulut, bawang merah, dan sel gabus singkong.

4.2.1 Videt Ungu (Rhoeo discolor)

      Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa daun videt ungu memiliki sel yang berbentuk prisma segi enam. Dalam praktikum tersebut kami menemukan bagian-bagian sel antara lain, dinding sel, dan stomata. Dinding sel terletak pada bagian terluar, sedangkan stomata terletak pada bagian dalam. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.

4.2.2 Kulit Jeruk (Citrus sp)

     Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa kulit jeruk memiliki sel yang berbentuk kubus tak beraturan. Dalam praktikum tersebut kami menemukan bagian-bagian sel antara lain, dinding sel. Dinding sel terletak pada bagian terluar. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.

4.2.3 Alamanda (Alamanda cartarica)

     Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa daun videt ungu memiliki sel yang berbentuk prisma segi enam. Dalam praktikum tersebut kami menemukan bagian-bagian sel antara lain, dinding sel, dan stomata. Dinding sel terletak pada bagian terluar, sedangkan stomata terletak pada bagian dalam. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.

4.2.4 Sel Mukosa Mulut

      Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa sel mukosa mulut memiliki sel yang berbentuk bulat. Dalam praktikum tersebut kami hanya menemukan bagian-bagian sel yaitu inti sel. Inti sel terletak bagian dalam merupakan bagian terpenting dalam sel. Sel mukosa mulut tidak memiliki dinding sel karena, sel ini termasuk ke dalam sel hewan. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.

4.2.5 Bawang Merah

    Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa bawang merah memiliki sel yang berbentuk persegi panjang. Dalam praktikum tersebut kami  hanya menemukan bagian sel, yaitu dinding sel. Dinding sel terletak pada bagian terluar dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.

4.2.6 Sel Gabus Singkong

     Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa sel gabus singkong memiliki sel yang berbentuk prisma segi enam. Dalam praktikum tersebut kami  hanya menemukan bagian sel yaitu, dinding sel. Dinding sel terletak pada bagian terluar dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.



V.    KESIMPULAN

     Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Sel pada umumnya berbentuk bulat (kokus), batang (basil), lengkung (vibrio), spiral, kubus, prisma, memanjang, peluru, dll.
     Pada umumnya sel terdiri dari tiga bagian antara lain, bagian terluar adalah dinding sel, bagian pelapis adalah protoplasma (nukleus dan sitoplasma), dan bagian rongga adalah vakuola. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan antara lain. Sel tumbuhan organel yang dimiliki sel tumbuhan antara lain dinding sel, glioksom, plastida, tonoplast, dan plasmodesmata, ukurannya lebih besar daripada sel hewan, mempunyai bentuk yang tetap, mempunyai vakuola atau rongga sel yang besar, menyimpan cadangan makanan berupa amilum atau zat pati, nukleus lebih kecil dari vakuola, terdapat sitokinensis dan pembentukan dinding sel.
    Sedangkan, sel hewan organel yang dimiliki sel hewan antara lain lisosom, sentriol, dan sentrosom, ukuran lebih kecil daripada sel tumbuhan, mempunyai bentuk yang tidak tetap, mempunyai vakuola berukuran kecil, menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak dan glikogen, nukleus lebih besar daripada dinding sel, tidak ada pembentukan dinding sel.


VI.    DAFTAR PUSTAKA

         Indah Kurniawati. 2012. Kupas Tuntas Biologi.CV. Sindunata. Bandung
      Tim Biologi Umum Jurusan Budidaya Pertanian. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Tidak   Dipublikasikan. Fakultas Pertanian UNPAR
       Wikipedia. 2012. sel dan bagian sel. http://id.wikipedia.org/wiki/sel, 4 November 2012, pukul 14. 07 WIB