I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan terdiri dari sel. Jaringan dalam biologi adalah
sekumpulan sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat
bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang
sama membentuk organ. Jaringan
dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap
kelompok sel-selnya. (Wikipedia, 2012).
Sifat jaringan ditentukan oleh sifat sel
penyusunnya seperti jaringan kolenkim tersusun oleh sel kolenkima yang bersifat
memiliki sel dengan dinding yang tebal terutama di sudutnya, jaringan parenkim
tersusun oleh sel parenkima yang memiliki sifat berdinding sel tipis. (Wikipedia, 2012).
Fungsi jaringan sangat banyak sekali disetiap
jaringan memiliki fungsi yang berbeda satu sama yang lain seperti jaringan
epidermis yang berfungsi sebagai melindungi bagian dalam organ sehingga tidak
bersentuhan langsung dengan keadaan di luar organ, jaringan pengangkut terdiri
dari xilem dan floem.
Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Floem berfungsi mengangkut hasil
fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. (Wikipedia, 2012).
Manfaat mempelajari jaringan tumbuhan adalah
kita dapat mengetahui macam-macam jaringan tumbuhan dan fungsinya, dapat
mendeteksi ikatan pembuluh batang pada tumbuhan.
1.2
Tujuan
Mempelajari
jaringan tumbuhan dan mendeteksi ikatan pembuluh pada tumbuhan monokotil,
dikotil, berkayu, dan akar.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Jaringan
Jaringan
dalam biologi
adalah sekumpulan sel
yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat
bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari
dalam cabang biologi
yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari
berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
adalah histopatologi. Jaringan dimiliki oleh organisme
yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. (Wikipedia,
2012).
2.2 Jaringan Embrionik Dan Jaringan
Dewasa
Jaringan
meristem atau embrionik adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat
embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel
tubuh. Ciri-ciri jaringan embrionik adalah
dinding selnya tipis, banyak protoplasma, bentuk dan ukurannya sama,
rongga selnya kecil. (Aulia wulan, 2010).
Jaringan
dewasa adalah jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi
dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa ini disebut
sebagai jaringan permanen. Istilah jaringan permanen berlaku bagi jaringan yang
telah mengalami diferensiasi yang sifatnya tidak dapat balik (irreversibel).
Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya,
sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi
tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi
atau sementara berhenti pertumbuhannya. (Aulia wulan, 2010).
2.3 Macam-Macam Jaringan Tumbuhan
Jaringan
meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya,
jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua, antara lain. (Wikipedia, 2012)
Jaringan meristem
primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya
ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di ujung batang dan ujung akar
disebut meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan
batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer
disebut pertumbuhan primer. Jaringan meristem sekunder ini berasal dari
jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan
pertambahan besar tubuh tumbuhan.
Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem
dibedakan menjadi tiga, antara lain. (Biologi news.blogspot.com).
Meristem apikal adalah
jaringan yang terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar. Meristem interkalar adalah
jaringan yang terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku
rumput-rumputan. Meristem lateral adalah jaringan
yang terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya
kambium dan kambium gabus (felogen). (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan dewasa adalah
jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa dibedakan menjadi
beberapa jaringan antara lain. (Wikipedia, 2012)
Jaringan pelindung (epidermis).
Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan
primer seperti akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi
melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang merugikan
pertumbuhannya. Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan
lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel
silica, dan sel gabus. (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan dasar (parenkim).
Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur
morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses
fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang
berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. (Biologi
news.blogspot.com).
Jaringan kolenkim
terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan
selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ tumbuhan
yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai
protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim
biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim
tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat
menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang
mengikuti daun dan akar yang disokongnya. (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan sklerenkim
tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga
memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang
tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri
atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). (Biologi
news.blogspot.com).
Jaringan pengangkut
pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal
tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan
penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke
daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim
xilem. Floem
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju
ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis,
sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan
floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral,
konsentris, dan radial. (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan sekretoris
disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari
tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan
saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme.
Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental
mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut.
Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi
getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan
lain. (Biologi news.blogspot.com).
III.
BAHAN
DAN METODE
3.1
Tempat
dan waktu
Praktikum Biologi Umum acara 6 (Mengenal Jaringan
Tumbuhan) dilaksanakan di Laboratorium
Biologi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka
Raya. Pada hari Kamis, 8 November 2012 pukul 15.00-16.40 WIB.
3.2 Bahan dan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada
praktikum ini antara lain, bahan (batang jagung, stomata jagung, daun videt
ungu, batang kacang, hydrilla, alang-alang, kulit jeruk, batang singkong). Alat
(mikroskop, kaca objek, kaca penutup, jarum bertangkai, pinset, pipet, silet
tajam).
3.3 Cara Kerja
3.3.1
Mengenal Dan Mempelajari Jaringan Daun
A.
Membuat preparat segar daun videt ungu, hydrilla, dan kulit jeruk
- Menyelipkan sepotong daun videt ungu,
hydrilla, dan kulit jeruk pada gabus yang telah dibagi dua kemudian mengiris
setipis mungkin.
- Meletakkan irisan tersebut pada kaca
objek yang bersih dan ditetesi dengan air. Kemudian tutup denga kaca penutup
yang bersih dan jangan sampai ada gelembung.
- Mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 10x10 atau 40x10. Memperhatikan epidermis, xilem, floem, dan
stomata.
- Menggambar bagian-bagian yang terdapat
pada jaringan tersebut dikertas.
B.
Mengenal dan mempelajari bentuk stomata
dari preparat awetan
-
Menyiapkan preparat awetan dari stomata
jagung.
Meletakkan preparat pada meja mikroskop.
Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 atau 40x10.
- Mengenali bentuk stomata dan
bagian-bagiannya. Menggambarkan bagian yang terdapat pada stomata dikertas.
3.3.2
Mempelajari Ikatan Pembuluh Batang Dikotil Dan Monokotil
A.
Membuat preparat segar batang kacang
-
Mengiris batang kacang setipis mungkin
dengan menggunakan silet tajam.
-
Meletakkan irisan tersebut pada kaca
objek yang bersih dan ditetesi air. Kemudian tutup dengan kaca penutup dan
jangan sampai ada gelembung.
-
Mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 10x10. Kemudian mengenali ikatan pembuluh dan jaringan-jaringan
lain.
-
Menggambarkan jaringan-jaringan tersebut
dikertas.
B.
Preparat awetan batang jagung
- Menyiapkan preparat awetan batang
jagung.
- Meletakkan preparat di meja mikroskop.
Kemudian mengamati dibawah nikroskop dengan perbesaran 10x10 atau 40x10.
- Mengenali ikatan pembuluh batang dan
jaringan-jaringannya. Kemudian menggambarkan bagian-bagian dari ikatan pembuluh
batang atau jaringan dikertas.
3.3.3
Mempelajari Ikatan Pembuluh Akar Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil
A.
Preparat segar stolon tumbuhan alang-alang
-
Mengiris stolon dari tumbuhan
alang-alang setipis mungkin dengan menggunakan silet tajam.
- Meletakkan irisan tersebut pada kaca
objek yang bersih dan ditetesi air. Kemudian tutup dengan kaca penutup yang
bersih dan jangan sampai ada gelembung.
- Mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 10x10 atau 40x10. Mengenali ikatan pembuluh akar dan
jaringan-jaringannya.
Menggambarkan ikatan
pembuluh akar dan jaringannya dikertas.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Hasil
pengamatan mengenal jaringan tumbuhan di sub Laboratorium Biologi Jurusan
Budidaya Pertanian, UNPAR
No
|
Spesimen
|
Jaringan
|
Bagian yang terlihat
|
Keterangan
|
1.
|
Videt
ungu
|
Epidermis
-
Irisan melintang
|
-
Sel epidermis
-
Sel penjaga
-
Stomata
|
Dilihat
dengan perbesaran 40x10
|
-
Irisan membujur
|
-
Sel epidermis
-
Sel penjaga
Stomata
|
Dilihat
dengan perbesaran 40x10
|
||
2.
|
Hydrilla
|
Epidermis
|
-
Sel epidermis
|
Dilihat
dengan perbesaran 40x10
|
3.
|
Kulit
jeruk
|
Epidermis
|
-
Sel epidermis
|
Dilihat
dengan perbesaran 40x10
|
4.
|
Batang
kacang
|
Pengangkut
|
-
Sel epidermis
-
Sel pengangkut
|
Dilihat
dengan perbesaran 10x10
|
5.
|
Batang
jagung
|
Epidermis
|
-
Sel epidermis
-
Sel pengangkut
|
Dilihat
dengan perbesaran 40x10
|
6.
|
Stomata
jagung
|
Epidermis
|
-
Sel epidermis
-
Stomata
|
Dilihat
dengan perbesaran 40x10
|
7.
|
Alang-alang
|
Pengangkut
|
-
Sel epidermis
-
Sel pengangkut
|
Dilihat
dengan perbesaran 40x10
|
4.2
Pembahasan
Terdapat
beberapa jaringan tumbuhan yang akan diamati dalam praktikum ini antara lain,
jaringan tumbuhan daun videt ungu (Rhoeo
discolor), kulit jeruk (Citrus sp),
hydrilla, batang kacang, batang jagung, stomata jagung, dan stolon alang-alang.
4.2.1 Videt Ungu (Rhoeo discolor)
Gambar
1. Jaringan daun videt ungu
Sumber
: dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan
jaringan epidermis pada daun videt ungu melalui irisan melintang dan membujur
yang telah kami lakukan terdapat bagian-bagian sel yang terlihat ,antara lain
sel epidermis, sel penjaga, dan stomata. Kami melakukan pengamatan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati pada
daun Rhoeo discolor terdapat jaringan
penyusun seperti epidermis, sistem pembuluh, dan stomata. Daun Rhoeo discolor memiliki struktur yang
rapat. (Sains blog, 2009).
4.2.2
Hydrilla
Gambar 2. Hydrilla
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan
jaringan epidermis pada tumbuhan hydrilla yang telah kami lakukan, kami hanya
menemukan bagian sel yaitu sel epidermis. Kami melakukan pengamatan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400.
4.2.3
Kulit Jeruk
Gambar 3. Kulit jeruk
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan
jaringan epidermis pada kulit jeruk yang telah kami lakukan, kami hanya menemukan
bagian sel yaitu sel epidermis. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 40x10 = 400.
4.2.4
Batang Kacang
Gambar 4. Batang kacang
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan
jaringan pengangkut pada batang kacang yang telah kami lakukan, kami menemukan
bagian sel yaitu epidermis, dan pengangkut (xylem dan floem). Kami melakukan
pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati pada
batang kacang terdapat jaringan penyusun seperti epidermis, sistem pembuluh,
korteks, empulur, dan pengangkut. Batang jkacang tampak berbentuk bulat kecil
dan susunannya rapat. Pada jaringan pengangkut terdapat xilem dan floem yang
tersusun rapi. (Sains blog, 2009).
Gambar 5. Batang jagung
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan
jaringan epidermis pada batang jagung yang telah kami lakukan, kami menemukan
bagian sel yaitu sel epidermis, dan sel pengangkut. Kami melakukan pengamatan
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati pada
batang jagung terdapat jaringan penyusun seperti epidermis, sistem pembuluh,
korteks, dan empulur. Batang jagung tampak berbentuk bulat kecil dan susunannya
rapat. (Sains blog, 2009).
4.2.6
Stomata Jagung
Gambar 6. Stomata jagung
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan
jaringan epidermis pada preparat awetan (stomata jagung) yang telah kami
lakukan, kami menemukan bagian sel yaitu sel epidermis, dan stomata. Kami
melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati pada
stomata jagung terdapat jaringan penyusun seperti epidermis, sistem pembuluh,
dan stomata. (Sains blog, 2009).
4.2.7
Stolon Alang-Alang
Gambar 7. Jaringan alang-alang
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan
jaringan pengangkut pada tumbuhan alang-alang yang telah kami lakukan, kami
menemukan bagian sel yaitu sel epidermis, xylem, dan floem. Kami melakukan
pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati
stolon alang-alang memiliki jaringan penyusun akar yaitu epidermis, eksodermis,
endodermis, korteks, stele, dan berkas pengangkut. Epidermis tampak bulat
tersusun rapat, dan tidak ada celah atau ruanng antar sel. (Sains blog, 2009).
V.
PENUTUP
Berdasarkan pengamatan yang
telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama
membentuk organ. Jaringan dipelajari
dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan
cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi. Jaringan
dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap
kelompok sel-selnya.
Ikatan
pembuluh adalah suatu jaringan pengangkut yang terdapat pada tumbuhan. Ikatan
pembuluh pada jaringan tumbuhan ada beberapa macam seperti ikatan pembuluh
konsentris, ikatan pembuluh kolateral, ikatan pembuluh bikolateral, dan ikatan
pembuluh radial. Ikatan pembuluh konsentris dibagi menjadi dua, konsentris
amfivasal (xilem mengelilingi floem), dan konsentris amfkribal ( floem
mengelilingi xilem). Ikatan kolateral bila floem berada di luar dan xilem di
dalam. Ikatan kolateral dibedakan menjadi kolateral tertutup (pada batang
monokotil) dan kolateral terbuka (pada batang dikotil). Ikatan bikolateral
adalah xilem diapit oleh floem yaitu, xilem di tengah seperti bintang. Ikatan
radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.
DAFTAR
PUSTAKA
Wikipedia. 2012.
jaringan tumbuhan. http://id.wikipedia.org/wiki/jaringan
tumbuhan. 10 November 2012, pukul 11.13 WIB
Aulia wulan. 2012. Struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan. http:// Leeyaleeyut's Blog.com. 10 November
2012, pukul 11.20 WIB
http:// Biologi news.blogspot.com. struktur
dan fungsi jaringan tumbuhan. 10 November 2012, pukul 11.25 WIB
Nurhayati. 2009. http://sains blog. Pengamatan jaringan. 14 November 2012, pukul 09.15 WIB
Tidak ada komentar :
Posting Komentar