Minggu, 13 April 2014

Mengenal Jaringan Tumbuhan



I.  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Jaringan terdiri dari sel. Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. (Wikipedia, 2012).
Sifat jaringan ditentukan oleh sifat sel penyusunnya seperti jaringan kolenkim tersusun oleh sel kolenkima yang bersifat memiliki sel dengan dinding yang tebal terutama di sudutnya, jaringan parenkim tersusun oleh sel parenkima yang memiliki sifat berdinding sel tipis. (Wikipedia, 2012).
Fungsi jaringan sangat banyak sekali disetiap jaringan memiliki fungsi yang berbeda satu sama yang lain seperti jaringan epidermis yang berfungsi sebagai melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung dengan keadaan di luar organ, jaringan pengangkut terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. (Wikipedia, 2012).
Manfaat mempelajari jaringan tumbuhan adalah kita dapat mengetahui macam-macam jaringan tumbuhan dan fungsinya, dapat mendeteksi ikatan pembuluh batang pada tumbuhan.

1.2    Tujuan
Mempelajari jaringan tumbuhan dan mendeteksi ikatan pembuluh pada tumbuhan monokotil, dikotil, berkayu, dan akar.
 

II.  TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Jaringan
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi. Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. (Wikipedia, 2012).

2.2  Jaringan Embrionik Dan Jaringan Dewasa
Jaringan meristem atau embrionik adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri jaringan embrionik adalah  dinding selnya tipis, banyak protoplasma, bentuk dan ukurannya sama, rongga selnya kecil. (Aulia wulan, 2010).
Jaringan dewasa adalah jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa ini disebut sebagai jaringan permanen. Istilah jaringan permanen berlaku bagi jaringan yang telah mengalami diferensiasi yang sifatnya tidak dapat balik (irreversibel). Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara berhenti pertumbuhannya. (Aulia wulan, 2010).

2.3  Macam-Macam Jaringan Tumbuhan
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua, antara lain. (Wikipedia, 2012)
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer. Jaringan meristem sekunder ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, antara lain. (Biologi news.blogspot.com).
Meristem apikal adalah jaringan yang terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar. Meristem interkalar adalah jaringan yang terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan. Meristem lateral adalah jaringan yang terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen). (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa dibedakan menjadi beberapa jaringan antara lain. (Wikipedia, 2012)
Jaringan pelindung (epidermis). Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus. (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan dasar (parenkim). Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya. (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial. (Biologi news.blogspot.com).
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain. (Biologi news.blogspot.com).

  

III.         BAHAN DAN METODE

3.1    Tempat dan waktu
Praktikum Biologi Umum acara 6 (Mengenal Jaringan Tumbuhan)  dilaksanakan di Laboratorium Biologi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya. Pada hari Kamis, 8 November 2012 pukul 15.00-16.40 WIB.

3.2     Bahan dan alat
                     Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain, bahan (batang jagung, stomata jagung, daun videt ungu, batang kacang, hydrilla, alang-alang, kulit jeruk, batang singkong). Alat (mikroskop, kaca objek, kaca penutup, jarum bertangkai, pinset, pipet, silet tajam).

3.3  Cara Kerja
3.3.1 Mengenal Dan Mempelajari Jaringan Daun
A. Membuat preparat segar daun videt ungu, hydrilla, dan kulit jeruk
- Menyelipkan sepotong daun videt ungu, hydrilla, dan kulit jeruk pada gabus yang telah dibagi dua kemudian mengiris setipis mungkin.
-  Meletakkan irisan tersebut pada kaca objek yang bersih dan ditetesi dengan air. Kemudian tutup denga kaca penutup yang bersih dan jangan sampai ada gelembung.
- Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 atau 40x10. Memperhatikan epidermis, xilem, floem, dan stomata.
-  Menggambar bagian-bagian yang terdapat pada jaringan tersebut dikertas.
B. Mengenal dan mempelajari  bentuk stomata dari preparat  awetan
-    Menyiapkan preparat awetan dari stomata jagung.
Meletakkan preparat pada meja mikroskop. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 atau 40x10.
-   Mengenali bentuk stomata dan bagian-bagiannya. Menggambarkan bagian yang terdapat pada stomata dikertas.
3.3.2 Mempelajari Ikatan Pembuluh Batang Dikotil Dan Monokotil
A. Membuat preparat segar batang kacang
-    Mengiris batang kacang setipis mungkin dengan menggunakan silet tajam.
-    Meletakkan irisan tersebut pada kaca objek yang bersih dan ditetesi air. Kemudian tutup dengan kaca penutup dan jangan sampai ada gelembung.
-    Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10. Kemudian mengenali ikatan pembuluh dan jaringan-jaringan lain.
-    Menggambarkan jaringan-jaringan tersebut dikertas.
B. Preparat awetan batang jagung
- Menyiapkan preparat awetan batang jagung.
- Meletakkan preparat di meja mikroskop. Kemudian mengamati dibawah nikroskop dengan perbesaran 10x10 atau 40x10.
- Mengenali ikatan pembuluh batang dan jaringan-jaringannya. Kemudian menggambarkan bagian-bagian dari ikatan pembuluh batang atau jaringan dikertas.
3.3.3 Mempelajari Ikatan Pembuluh Akar Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil
A. Preparat segar stolon tumbuhan alang-alang
-    Mengiris stolon dari tumbuhan alang-alang setipis mungkin dengan menggunakan silet tajam.
-  Meletakkan irisan tersebut pada kaca objek yang bersih dan ditetesi air. Kemudian tutup dengan kaca penutup yang bersih dan jangan sampai ada gelembung.
- Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 atau 40x10. Mengenali ikatan pembuluh akar dan jaringan-jaringannya.
Menggambarkan ikatan pembuluh akar dan jaringannya dikertas.



IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
 Tabel Hasil pengamatan mengenal jaringan tumbuhan di sub Laboratorium Biologi Jurusan Budidaya Pertanian, UNPAR

No
Spesimen
Jaringan
Bagian yang terlihat
Keterangan
1.
Videt ungu
Epidermis
-    Irisan melintang

-    Sel epidermis
-    Sel penjaga
-    Stomata
Dilihat dengan perbesaran 40x10


-    Irisan membujur
-    Sel epidermis
-    Sel penjaga
Stomata
Dilihat dengan perbesaran 40x10
2.
Hydrilla
Epidermis
-    Sel epidermis
Dilihat dengan perbesaran 40x10
3.
Kulit jeruk
Epidermis
-    Sel epidermis
Dilihat dengan perbesaran 40x10
4.
Batang kacang
Pengangkut
-    Sel epidermis
-    Sel pengangkut
Dilihat dengan  perbesaran 10x10
5.
Batang jagung
Epidermis
-    Sel epidermis
-    Sel pengangkut
Dilihat dengan perbesaran 40x10
6.
Stomata jagung
Epidermis
-    Sel epidermis
-    Stomata
Dilihat dengan perbesaran 40x10
7.
Alang-alang
Pengangkut
-    Sel epidermis
-    Sel pengangkut
Dilihat dengan perbesaran 40x10




4.2 Pembahasan
 Terdapat beberapa jaringan tumbuhan yang akan diamati dalam praktikum ini antara lain, jaringan tumbuhan daun videt ungu (Rhoeo discolor), kulit jeruk (Citrus sp), hydrilla, batang kacang, batang jagung, stomata jagung, dan stolon alang-alang.


4.2.1 Videt Ungu (Rhoeo discolor)
Gambar 1. Jaringan daun videt ungu
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan jaringan epidermis pada daun videt ungu melalui irisan melintang dan membujur yang telah kami lakukan terdapat bagian-bagian sel yang terlihat ,antara lain sel epidermis, sel penjaga, dan stomata. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati pada daun Rhoeo discolor terdapat jaringan penyusun seperti epidermis, sistem pembuluh, dan stomata. Daun Rhoeo discolor memiliki struktur yang rapat. (Sains blog, 2009).

4.2.2 Hydrilla
Gambar 2. Hydrilla
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan jaringan epidermis pada tumbuhan hydrilla yang telah kami lakukan, kami hanya menemukan bagian sel yaitu sel epidermis. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400.

4.2.3 Kulit Jeruk



Gambar 3. Kulit jeruk
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan jaringan epidermis pada kulit jeruk yang telah kami lakukan, kami hanya menemukan bagian sel yaitu sel epidermis. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400.

4.2.4 Batang Kacang
Gambar 4. Batang kacang
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan jaringan pengangkut pada batang kacang yang telah kami lakukan, kami menemukan bagian sel yaitu epidermis, dan  pengangkut (xylem dan floem). Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati pada batang kacang terdapat jaringan penyusun seperti epidermis, sistem pembuluh, korteks, empulur, dan pengangkut. Batang jkacang tampak berbentuk bulat kecil dan susunannya rapat. Pada jaringan pengangkut terdapat xilem dan floem yang tersusun rapi. (Sains blog, 2009).


4.2.5 Batang Jagung
Gambar 5. Batang jagung
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan jaringan epidermis pada batang jagung yang telah kami lakukan, kami menemukan bagian sel yaitu sel epidermis, dan sel pengangkut. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati pada batang jagung terdapat jaringan penyusun seperti epidermis, sistem pembuluh, korteks, dan empulur. Batang jagung tampak berbentuk bulat kecil dan susunannya rapat. (Sains blog, 2009).

4.2.6 Stomata Jagung
Gambar 6. Stomata jagung
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan jaringan epidermis pada preparat awetan (stomata jagung) yang telah kami lakukan, kami menemukan bagian sel yaitu sel epidermis, dan stomata. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati pada stomata jagung terdapat jaringan penyusun seperti epidermis, sistem pembuluh, dan stomata. (Sains blog, 2009).


4.2.7 Stolon Alang-Alang     
Gambar 7. Jaringan alang-alang
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pengamatan jaringan pengangkut pada tumbuhan alang-alang yang telah kami lakukan, kami menemukan bagian sel yaitu sel epidermis, xylem, dan floem. Kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 = 400. Menurut Nurhayati stolon alang-alang memiliki jaringan penyusun akar yaitu epidermis, eksodermis, endodermis, korteks, stele, dan berkas pengangkut. Epidermis tampak bulat tersusun rapat, dan tidak ada celah atau ruanng antar sel. (Sains blog, 2009).



V.         PENUTUP

5.1 Kesimpulan
         Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi. Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya.
      Ikatan pembuluh adalah suatu jaringan pengangkut yang terdapat pada tumbuhan. Ikatan pembuluh pada jaringan tumbuhan ada beberapa macam seperti ikatan pembuluh konsentris, ikatan pembuluh kolateral, ikatan pembuluh bikolateral, dan ikatan pembuluh radial. Ikatan pembuluh konsentris dibagi menjadi dua, konsentris amfivasal (xilem mengelilingi floem), dan konsentris amfkribal ( floem mengelilingi xilem). Ikatan kolateral bila floem berada di luar dan xilem di dalam. Ikatan kolateral dibedakan menjadi kolateral tertutup (pada batang monokotil) dan kolateral terbuka (pada batang dikotil). Ikatan bikolateral adalah xilem diapit oleh floem yaitu, xilem di tengah seperti bintang. Ikatan radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2012. jaringan tumbuhan. http://id.wikipedia.org/wiki/jaringan tumbuhan. 10 November 2012, pukul 11.13 WIB
Aulia wulan. 2012. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. http:// Leeyaleeyut's Blog.com. 10 November 2012, pukul 11.20 WIB
http:// Biologi news.blogspot.com. struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. 10 November 2012, pukul 11.25 WIB
Nurhayati. 2009. http://sains blog. Pengamatan jaringan. 14 November 2012, pukul 09.15 WIB

 




Tidak ada komentar :

Posting Komentar